Cari

Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/01/cara-membuat-kotak-search-box.html#ixzz2QsxbHPnU Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

Rabu, 13 Maret 2013

Budaya Indonesia yang mulai kehilangan haluan



Manusia sangat erat hubungannya dengan kebudayaan. Sebagai makhluk social, manusia tidak dapat hidup sendiri dan harus berinteraksi dengan manusia lainnya. Karena interaksi tersebut maka timbulah kebudayaan. Kebudayan mengandung banyak unsur-unsur nilai seperti nilai keagamaan, social, moral, intelektual dan lain sebagainya. Indonesia memiliki beragam budaya dan adat istiadat yang menyebabkab kebudayaan Indonesia sangat beragam. Indonesia sebagai bagian dari Negara yang ada di benua asia memiliki budaya yang disebut budaya timur yang sangat berbeda dengan budaya bangsa eropa atau disebut juga bangsa barat.
Indonesia merupakan Negara yang terbuka dan tolerir terhadap kebudayaan asing. Terlebih karena  dampak globalisasi kemajuan Teknologi dan Informasi membuat semakin mudahnya budaya asing masuk. Banyak aspek yang telah dipengaruhi oleh globalisasi, mulai dari aspek pendidikan, pergaulan,. Bahkan sampai aspek kebudayaan. Indonesia dikenal sebagai Negara yang berbudaya santun dalam berucap maupun dalam berpakaian. Namun saat ini kebanyakan busana yang sering digunakan lebih mengikuti trend orang barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa kita. Saat kenyamanan bukan lagi menjadi prioritas utama dalam berpakaian.Tidak jarang pakaian yang terlalu terbuka itu menimbulkan tindaakan kriminalitas, seperti pelecehan.
Sebagai bangsa timur, Indonesia terkenal akan sifat sosialis yang tinggi, ramah tamah,   sopan dan gotong royong. Dalam kehidupan sehari – hari budaya gotong royong antara masyarakat pun sudah mulai memudar karena sifat egois dan individualis yang semakin tinggi. Apa sebenarnya yang menimbulkan sifat individualis ini? Banyak orang yang berpandangan bahwa sifat individualis timbul karena adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat.  Kemajuan teknologi yang membuat pekerjaan manusia semakin mudah  dan cepat di anggap sebagai pemicu pudarnya kebudayaan bangsa Indonesia. Selain itu mudahnya akses intenet membuat kebudayaan asing mudah masuk dan mempengaruhi masyarakat Indonesia. Lebih dalam mengenai kepribadian manusia tidak terlepas dari ilmu psikologi. Menurut David Cohen dari Oxford University dalam bukunya “melesatkan otak kiri dan otak kanan”. Ini menegaskan bahwa kepribadian individu atau masyarakat sangat berpengaruh dalam lahirnya sebuah kebudayaan manusia dan mendorong terbentuknya kepribadian umum suatu bangsa. Untuk memahami jati diri bangsa ini, kita tidak perlu membuat seluruh masyarakat sadar akan jati diri bangs ini. Kita bis amemulainya dari diri kita sendiri. Sebagai generasi muda, kita hurus mampu dan siap menghadapi pengaruh globalisasi. Kita harus pandai memilah kebudayaan asing yang masuk, apakah sesuai dengan kebudayaan kita atu tidak. Jangan sampai kita menelan mentah –mentah kebudayaan asing yang masuk dan menyebabkan kita kehilangan jati diri kita sebagai bangsa timur yang sopan santun dalam bersikap maupun berbusana.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar