10. Menurut Daoed Joesoef, Pendidikan
merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Tidak ada bangsa yang maju, yang tidak
didukung pendidikan yang kuat. Pendidikan merupakan segala bidang
penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat
manusia. Salah satu faktor penting yang tidak dapat terlepas kehidupan dan
merupakan faktor penentu apakah suatu bangsa dikatakan maju atau mundur karena
pendidikan yang berkualitas akan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas
pula. Peranan pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam menggapai kemajuan
sebuah bangsa dan negara di dunia ini. Tentu saja setiap bangsa pasti ingin
menjadi bangsa yang maju. Dalam usaha mencapai tahap negara maju, pembentukan
Negara sangat bergantung dengan taraf pendidikan di suatu negara. Bagi negara yang ingin maju harus menjadikan
pendidikan sebagai suatu faktor yang amat sangat penting. Tentunya untuk
memajukan negara ini perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan
merupakan bidang yang melibatkan dan memerlukan komitmen semua pihak, baik dari
kalangan bawah hingga kalangan ke atas. Jika kesadaran akan pentingnya bidang
pendidikan dalam kemajuan bangsa telah baik dan menunjukan persentase yang
terus berkembang maka hal ini dapat meningkatkan kualitas pedidikan di suatu
Negara. Saat ini Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam yang berada
di peringkat ke-34. Brunai Darussalam masuk kelompok pencapaian tinggi bersama
Jepang, yang mencapai posisi nomor satu Asia. Menurut Education For All Global Monitoring
Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya, pendidikan Indonesia
berada di peringkat ke-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120 negara.
Namun, data Education Development Index (EDI) Indonesia, menyatakan pada 2011
Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 127 negara. Adapun Malaysia berada di
peringkat ke-65 atau masih dalam kategori kelompok pencapaian medium (Sumber: http://www.unesco.org/).
Dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa
kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan. Untuk sarana fisik misalnya,
banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia yang gedungnya rusak,
kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan yang tidak
lengkap, laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak
memadai dan lain sebagainya. Selain itu masih banyak sekolah yang tidak
memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki
laboratorium fasilitas yang kurang terutama pada sekolah-sekolah yang ada di
pedesaan. Selain itu keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan.
Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan
tugasnya. Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu
keberhasilan pendidikan tetapi pengajaran merupakan titik sentral pendidikan
dan kualifikasi merupakan cermin kualitas. Tenaga pengajar memberikan andil
sangat besar pada kualitas pendidikan. Pada pelaksanaan pendidikan, tenaga
pengajar berperan membantu siswa dalam memahami pelajaran yang diajarkan. Selain itu tenaga pengajar juga harus dapat
memberikan motivasi belajar sehingga kegiatan belajar menjadi berkualitas.
Metode pengajar dalam menyampaikan pelajaran juga dapat mempengaruhi kualitas
dari pendidikan. Dengan metode yang tepat siswa akan lebih mudah memahami
pelajaran yang diberikan. Selain bertugas dalam mengajar diharapkan para
pendidik yang berkompeten dapat lebih memberi perhatian pada para siswa yang
kurang dalam belajar. Saat ini dalam setiap kegiatan belajar mengajar lebih di
dominasi oleh metode belajar satu arah seperti ceramah. Metode ini merupakan
metode yang membosankan serta tidak dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Masih sangat jarang pengajar yang menerapkan metode belajar aktif
untuk menciptakan suasana proses belajar-mengajar yang menyenangkan. Suasana
belajar yang menyenangkan pada pelaksanaan pendidikan dapat meningkatkan
motivasi siswa dalam memahami materi yang diberikan.Motivasi siswa adalah kata
kunci keberhasilan dalam belajar.Metode belajar aktif dinilai lebih efektif
menarik minat belajar siswa sehingga para siswa dapat menerima pelajaran dengan
bai. Hal ini juga dapat melatih sifat sosial siswa. Dengan metode belajar
aktif, siswa dapat belajar dengn cara membuat kelompok kelompok kecil, sehingga
akan melatih cara bersosialisasi dan kerjasama.
Standarisasi menjadi patokan utama bagi tenaga pengajar
di Indonesia untuk mengajarkan siswa tentang materi yang diajarkan. Namun
standarisasi yang saat ini dilakukan belum mendapatkan hasil yang maksimal.
Permasalahannya adalah pendidikan di Indonesia memiliki rentang waktu yang
sangat lama dibandingkan negara-negara lain. Namun lamanya jam belajar tersebut
tidak efisien. Jam belajar yang terlalu lama akan mengakibatkan peserta didik
jenuh dan kelelahan serta tidak mempunyai waktu untuk kegiatan pengembangan
diri lainnya. Coba kita membandingkan dengan negara yang memiliki program
pendidikan yang sudak baik seperti Finlandia, yang hanya mempunyai jam belajar
sedikit tetapi menggunakan waktu seefisien mungkin. Kunci keberhasilan
pendidikan di Finlandia terletak pada standarisasinya. Di Finlandia, pemberian
tugas bukan ditujukan untuk dapat menentukan mampu atau tidaknya siswa dalam
menyelesaikan suatu persoalan akan tetapi tugas haruslah dapat menambah
pemahaman siswa dalam suatu mata pelajaran. Tugas yang diberikan tidak harus
banyak sehingga tidak banyak menyita waktu siswa. Tugas yang terlalu banyak
akan menjadi sebuah beban sehingga dalam pengerjaanya pun tidak maksimal. Bukan
hanya kuantitas yang dijadikan poin utama tapi suatu kualitas dari pekerjaan
merupakan faktor yang sangat penting. Kritik diperlukan untuk memberikan
pemahaman apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan tugas. Akan tetapi kritik
yang diberikan tidak boleh bersifat menjugde dan mengatakan bahwa siswa salah,
karna hal tersebut akan membuat siswa merasa malu. Jika siswa merasa malu akan
dapat menghambat mereka dalam proses belajar. Rasa percaya diri dibutuhkan agar
siswa dapat mengembangkan pola pikir siswa sehingga siswa bukan hanya dapat
menghapal suatu teori ilmu tapi juga memahami konsepnya. Pemahaman seperti
inilah yang diharapkan dapat dipelajari oleh siswa sehingga dapat
mengembangkannya.
Jika dibandigkan dengan Finlandia tentulah Indonesia
masih sangat tertinggal. Sistem pendidikan Finlandia adalah system pendidikan
yang terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik di
negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai
para siswa Finlandia dalam tes PISA. PISA atau Program for International
Student Assessment adalah suatu lembaga yang melakukan tes untuk mengetahui
seberapa banyak siswa yang mendekati akhir pendidikan dasar telah mendapatkan
beberapa pengetahuan dan keterampilan untuk terlibat sepenuhnya di masyarakat.
Di Finlandia, setiap anak diwajibkan mempelajari bahasa Inggris serta wajib
membaca satu buku setiap minggu. Wajib belajar diterapkan pada anak usia 7
hingga 14 tahun. Selain itu system pendidikan di Finlandia sangatlah baik.
Pemerintah membayar sekitar 200 ribu euro per siswa untuk biaya pendidikannya
hingga tingkat universitas. Semua kegiatan pendidikan serta fasilitas
belajar-mengajar dibayar serta disiapkan oleh Negara. Pemerintah di Finlandia
tidak segan-segan mengeluarkan dana demi peningkatan mutu pendidikannya.Di
Finlandia, siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri. Hal ini dapat
mengajarkan pada siswa untuk bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri.
Dengan rasa tanggung jawab yang diajarkan sejak dini membuat siswa dapat
belajar dengan lebih bebas. Dalam hal ini, siswa didorong untuk bekerja secara
independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan.
Dengan cara ini, siswa akan lebih banyak belajar saat mereka mencari sendiri
informasi yang mereka butuhkan. Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan
rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan.
Jika kita amati, pendidikan itu terdiri dari empat poin
utama yaitu kurikulum pengajaran, tenaga pendidik, motivasi belajar siswa,
serta fasilitas dan sarana pendukung belajar. Dalam kurikulum di Indonesia
cenderung mengutamakan pendidikan secara kontekstual semata tetapi masih
mengesampingkan pendidikan karakter. Pendidikan bukan sekedar berfungsi
sebagai media untuk mengembangkan kemampuan semata, melainkan
juga berfungsi untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermatabat.
Dari hal ini maka sebenarnya pendidikan karakter tidak bisa ditinggalkan
dalam fungsi pendidikan. Oleh karena itu, sebagai fungsi yang melekat pada
keberadaan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradaban bangsa,
pendidikan karakter merupakan manifestasi dari peran tersebut. Untuk itu,
pendidikan karakter menjadi tugas dari semua pihak yang terlibat dalam
usaha pendidikan. Selain menerapkan pendidikan karakter dalam kegiatan belajar
perlu juga adanya perbaikan dalam system pendidikan di Indonesia. Dalam hal ini
pemerintah memiliki peran penting untuk memajukan mutu pendidikan di Indonesia.
Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan kesejahteraan pengajar serta meningkatkan
spesifikasi tenaga pengajar agar dapat diperoleh tenaga pengajar yang
berkompeten sehingga dapat menghasilkan siswa-siswa yang berkompeten pula.
9. Pendidikan karakter mutlak diperlukan
bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan
sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga
remaja, tetapi juga usia dewasa. Pendidikan karakter mutlak diperlukan untuk
kelangsungan hidup Bangsa ini. Pendidikan karakter bertujuan untuk melahirkan
generasi yang memiliki karakter yang baik sehingga dapat memajukan bangsa
Indonesia. Bagaimanapun juga karakter merupakan kunci dari keberhasilan. Saat
ini dampak dari kurangnya pendidikan karakter dapat kita lihat di kehidupan
sehari-hari. Contoh sederhana saja misalnya, dalam dunia pendidikan kegitan
mencontek merupakan fenomena yang sering kita temukan. Perilaku ini merupakan
cerminan akan kurangnya rasa tanggung jawab dan kejujuran siswa. Siswa
merupakan penerus generasi bangsa yang dimasa depan akan memerankan peran
penting dalam kehidupan masyarakat. Apa jadinya jika penerus kita nanti
memiliki moral yang buruk? Jika dibiarkan lebih lanjut serta tidak dibenahi,
bangsa ini nakan semakin mundur karena manusianya yang tidak memiliki tanggung
jawab. Rasa tanggung jawab, kedisiplinan, kejujuran, kesopanan, kegigihan,
semangat belajar, rasa percaya diri dan optimisme merupakan aspek-aspek yang
diajarkan dalam pendidikan karakter. Dengan demikian aspek-aspek tersebut harus
mulai di ajarkan pada generasi muda bukan hanya di sekolah tetapi juga dimulai
dari lingkungan keluarga agar kedepannya akan terbentuk generasi cemerlang yang
memiliki kejujuran serta rasa tanggung jawab untuk memajukan bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang maju.
8. Menurut Dadi Permadi (2000: 72)
motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baik yang positif
maupun yang negative. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi berperan sangat
penting sebagai langkah awal yang akan memacu aktivitas-aktivitas berikutnya.
Siswa berupaya memusatkan pikiran, perasaan emosional atau segi fisik dan unsur
psikisnya kepada sesuatu yang menjadi tumpuan perhatiannya. Motivasi
belajar berasal dari diri pribadi siswa itu sendiri, meskipun ada juga faktor
eksterinsik yang mempengaruhinya. Dengan adanya motivasi yang tumbuh kuat dalam
diri seseorang maka hal itu akan menjadi pemacu siswa dalam belajar. Selama ia
menjadi pelajar selama itu pula ia membutuhkan motivasi belajar guna
keberhasilan proses pembelajarannya.
Kegiatan membolos yang siswa lakukan pada pelajaran
tertentu, merupakan wujud kurangnya minat siswa dalam belajar, sehinnga
mengurangi motivasi belajar siswa. Bahkan banyak siswa yang berkeliaran di
tempat-tempat umum dengan menggunakan seragam sekolah saat pada jam sekolah.
Hal ini mengindikasikan perwujudan rendahnya motivasi pada diri siswa.
Rendahnya motivasi pada diri siswa akan dapat merugikan siswa. Kemajuan
pendidikan dapat dilihat dari kemampuan dan kemauan dari siswa untuk menangkap
informasi dengan cara meningkatkan motivasi belajar. Hal ini berarti berbagai
masalah kehidupan manusia menjadi masalah global atau setidak-tidaknya tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh kejadian dibelahan bumi yang lain, baik masalah
politik, ekonomi , maupun sosial. Merosotnya mutu pendidikan di Indonesia
secara umum dapat disebabkan oleh buruknya sistem pendidikan nasional dan
rendahnya minat belajar siswa.
7. Teknologi memiliki hubungan yang
sangat erat dengan pendidikan. Teknologi dapat digunakan untuk memperoleh
pengetahuan serta mengembangkan wawasan siswa dalam belajar. Salah satu
perkembangan teknologi yang biasa digunakan adalah teknologi internet. Siswa
dapat menggunakan internet untuk mencari pengetahun serta menambah ilmu untuk
membantu dlam pengerjaan tugas. Ilmu yang ada di Internet sangat berlimpah dan
beraneka ragam. Namun dalam penggunaan teknologi perlu adanya kontrol diri,
karena di dalam dunia maya (internet) terdapat berbagai macam konten lain yang
tidak baik. Adanya elektronik book atau E-Book juga merupakan salah satu
perkembangan teknologi yang membantu dalam belajar. E-Book dapat disimpan di
handphone sehingga mudah untuk dibaca dan hemat kertas. E-Book juga dapat di
unduh secara gratis, meskipun juga ada yang berbayar. Bagaimana pun juga
kemajuan teknologi sangatlah membantu siswa. Dalam hal ini teknologi berperan
sebagai akselerator pendidikan, sehingga teknologi berperan sebagai alat bantu
pendidikan. Sebagai alat bantu pendidikan, teknologi akan dimanfaatkan untuk
menunjang kegiatan belajar dalam dunia pendidikan system yang landaskan
teknologi informasi.
Jika kita berbicara tentang Teknologi Informasi, suatu
system akan benar-benar bermanfaat jika Sistem Manajemen Informasi, termasuk
Learning Content Management System (LCMS)-nya benar-benar tertata dengan rapi
dan merupakan produk kerjasama antara para ahli pendidikan, Knowledge
Management dan ahli teknologi IT. Hal ini bertujuan untuk pengetahuan yang
lebih luas baik dibidang komputer, SAINS, SOSIAL , maupun bidang lainnya.
Sehingga penerapannya akan masimal.
Melahirkan generasi yang paham teknologi sesuai dengan
era yang ada saat ini, dapat mengembangkan serta mencipkan teknologi baru
merupakan salah satu harapan dari penerapan teknologi dalam pendidikan.
Sehingga teknologi bukan hanya menjadi alat bantu dalam pendidikan namun juga
menjadikan teknologi sebagai produk dari pendidikan.
6.
A. Jika tekad sudah bulat, Indonesia
pasti dapat mengembangkan industry mobil dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi di
Indonesia sejalan dengan meningkatnya kebutuhan energy akibat bertambahnya
kegiatan komesial dan mobilitas. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, industri
otomotif Indonesia dituntut untuk selalu berinovasi menciptakan kendaraan hemat
energi dengan harga terjangkau untuk keperluan pasar domestik dan ekspor. Agar
dapat bersaing dengan produk luar, industry otomotif Indonesia dituntut dapat
memproduksi mobil yang hemat energy serta meningkatkan efisiensi bahan bakar
per kilometer jarak tempuh. Dalam usaha untuk membangun kemandirian teknologi
nasional, masing-masing pabrik mobil dipersyaratkan untuk menggunakan komponen
otomotif buatan dalam negeri. Dengan lebih lengkap nya struktur industri
komponen otomotif nasional, maka semakin besar peluang untuk mendukung dan
mengembangkan industri perakitan mobil di dalam negeri, termasuk mobil merek
original Indonesia. Saat ini sebagian besar komitmen tersebut sudah
direalisasikan dengan dibangunnya 5 pabrik mobil baru dan sekitar 70 pabrik
komponen otomotif baru. Sejalan dengan program ini diharapkan pembenahan
transportasi publik oleh Pemda diharapkan tetap dijalankan untuk mengurangi
tingkat kemacetan lalu lintas di kota, terutama kota-kota besar serta
meningkatkan mobilitas di daerah. Saat ini di Indonesia masih terbuka peluang
untuk mengembangkan industri otomotif dalam negeri.
B. Setiap orang berakhlak pasti anti
korupsi. Korupsi merupakan penyakit masyarakat yang sudah ada sejak Indonesia
masih dalam masa penjajahan. Korupsi asdalah perilaku yang tidak terpuji,
perbuatan yang merusak diri sendiri serta membuat tatanan social menjadi
berantakan. Korupsi menimbulkan dampat yang buruk sehinnga dalam setiap agama
tindakan korupsi sangatlah dilarang. Di pemerintahan Indonesia, sangat banyak
pejabat yang tersandung kasus korupsi. Ini menunjukkan bahwa para pejabat yang
seperti itu tidak bisa mengemban amanah rakyat yang seharusnya mampu melayani
kebutuhan masyarakat. Fenomena tersebut hendaknya dijadikan suatu cermin untuk
memacu pendidikan moralitas bangsa dengan menjadikan akhlak sebagai acuan
utama. Dengan menanamkan akhlak yang baik sejak dini diharapkan akan melahirkan
generasi yang pantang berbohong sekalipun terhadap diri sendiri dan tidak
pernah menipu, memanipulasi, apalagi menyesatkan orang lain. Nilai-nilai akhlak
dalam Islam dijadikan sebagai dasar membangun kepribadian muslim. Dengan
demikian akhlak sangat berperan penting dalam mencegah korupsi, karena dengan
berakhlakul karimah, akan menjadi fondasi utama untuk membentuk akidah yang
kokoh yang berhubungan langsung dengan sang khalik.
5. Seorang siswa tertangkap basah sedang
mencontek saat ujian sedang berlangsung. Sebuah kertas kecil bertuliskan
huruf-huruf menjadi barang bukti atas perbuatannya. Pengawas ujian segera
mengamankan bukti tersebut. Kertas tersebut berisikan jawaban dari soal yang
sedang diujikan hari itu. Selanjutnya siswa tersebut diminta untuk ke ruang koordinator
ujian lalu dimintai keterangan. Dari keterangan yang diberikan, kertas tersebut
merupakan kunci jawaban dari soal yang sedang diujikan. Siswa tersebut mengaku
mendapatkan kunci jawaban itu dari salah seorang temannya. Selanjutnya koordinator
ujian melakukan penyelidikan untuk mencari tahu asal muasal kunci jawaban
tersebut. Dari keterangan yng didapat, diduga telah terjadi kebocoran soal yang
menyebabkan tersebarnya kunci jawaban di lingkungan siswa. Namun penyebab
kobocoran soal masih diselidiki. Bagaimanapun juga perilaku mencontek merupakan
perilaku buruk yang seharusnya dilakukan. Setiap siswa harus yakin akan
kemampuannya dan tidak takut dengan nilai yang kecil sehingga tidak perlu
mencontek.
4.
Jenis Proposisi
Kalimat
pertama merupakan proposisi kategoris
Kalimat kedua merupakan proposisi empirik
Kalimat
ketiga merupakan proposisi empirik
Kalimat
keempat merupakan proposisi kategoris
Kalimat
kelima merupakan proposisi empirik
Tidak
ada kalimat keenam
Kalimat
ketujuh merupakan proposisi hipotetik
Kalimat kedelapan merupakan proposisi kategoris
Kalimat kesembilan merupakan proposisi kategoris
Kalimat kesepuluh merupakan proposisi hipotesis
Penalaran yang digunakan
Penalaran yang digunakan adalah penalaran kualitatif
deduktif, karena dalam paragraph terdapat pembahasan mengenai kualifikasi suatu
produk.
Pembuktian
Berdasarka fakta pada artikel, 350Zmenyandang mesin
berkapasitas 3,5 liter, 6 silinder dalam konfigurasi V(V6), 24 katup per
silinder CVVT, yang menghasilkan daya mksimal 287 PK dan torsi maksimum 363 Nm
pada 4.200 rpm. Serta pada kalimat lima, kecepatan 100 kilometer per jam dari
posisiti berhenti dicapai dalam waktu 6 detik.
Hasil Pembahasan
Hasil pembahasan dari artikel adalah Nisan 350Z mempunyai
kekuatan mesin yang besar, nyaman, mewah serta memberikan kesan perkasa.
Jenis Kesimpulan
Jenis kesimpulan artikel tersebut adalah implikasi,
karena diambil berdasarkan fakta yang telah di jelaskan.
Kesimpulan
Kesimpulannya Mobil tersebut merupakan mobil tangguh yang
patut untuk dibeli.
3. Proposisi Mutlak
Proposisi Empirik
Proposisi Empirik
Proposisi Mutlak
Proposisi Positif Universal
Proposisi Hipotetik
Proposisi Positif Parsial
Proposisi Negatif Parsial
Proposisi Negatif Universal
2. Unsur- unsur pembentukpenalaran
Topik, ide dari suatu bidang kajian yang spesifik
Dasar pemikiran, pendapat atau fakta berupa suatu
pernyataan yang akan dibuktikan kebenarannya.
Proposisi, merupakan kalimat pernyataan
Proses berfikir ilmiah, kegiatan menganalisis hingga
mencapai kesimpulan
Logika, metode pengujian ketepatan penalaran
Sistematika, proses berfikir dalam suatu kesatuan
Permasalahan
Variabel
Analisis
Pembuktian
Hasil, akibat yang ditimbulkan
Kesimpulan, penafsiran berupa implikasi atau inferensi
1. Penalaran karangan merupakan suatu
proses berfikir logis, sistematis, terorganisir dengan cara menganalisis dan
mengkaji suatu masalah sehingga mengasilkan suatu kesimpulan atau pengertian
baru.