Manusia selalu bereksperimen dalam hidupnya.Kehidupan manusia ibarat jalan yang berliku, berkelok - kelok. Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dimasa depan. Kehidupan manusia itulah yang tertuang dalam karya sastra. Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia. Ungkapan itu berupa pengalaman,
pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk
gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa
dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan
disampaikan kepada orang lain.
Sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan. Sastra dapat memberi kesadaran kepada pembacanya mengenai kebenaran hidup, penderitaan, perjuangan, cinta kasih, pengorbanan kekecewaan dan lainnya. Dalam karya sastra semua perasaan tersebut dilukiskan dalam bentuk fiksi.
Karya sastra dapat memberikan hiburan, kegembiraan dan kepuasan batin bagi penulisnya. Karya sastra juga dapat
dijadikan sebagai pengalaman untuk berkarya, karena siapa pun bisa
menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah tulisan yang bernilai seni.
Mencurahkan perasaan melalui karya sastra merupakan cara yang cukup efektif untuk menghilangkan kepenatan.Selain itu pengalaman hidup yang tercurah dalam karya sastra akan senantiasa abadi. Pengalaman itu terekam dalam kalimat - kalimat yang bercermin pada pemikiran, perasaan, dan harapan yang dapat dibaca oleh orang lain.Ini adalah sebagian pandangan saya mengenai sastra. Apakah anda akan mulai untuk mencurahkan isi hati anda dalam sebuah tulisan?? Selamat mencoba.
Cari
Kamis, 21 Maret 2013
Rabu, 13 Maret 2013
Budaya Indonesia yang mulai kehilangan haluan
Manusia
sangat erat hubungannya dengan kebudayaan. Sebagai makhluk social, manusia
tidak dapat hidup sendiri dan harus berinteraksi dengan manusia lainnya. Karena
interaksi tersebut maka timbulah kebudayaan. Kebudayan mengandung banyak
unsur-unsur nilai seperti nilai keagamaan, social, moral, intelektual dan lain
sebagainya. Indonesia memiliki beragam budaya dan adat istiadat yang
menyebabkab kebudayaan Indonesia sangat beragam. Indonesia sebagai bagian dari
Negara yang ada di benua asia memiliki budaya yang disebut budaya timur yang
sangat berbeda dengan budaya bangsa eropa atau disebut juga bangsa barat.
Indonesia
merupakan Negara yang terbuka dan tolerir terhadap kebudayaan asing. Terlebih
karena dampak globalisasi kemajuan
Teknologi dan Informasi membuat semakin mudahnya budaya asing masuk. Banyak
aspek yang telah dipengaruhi oleh globalisasi, mulai dari aspek pendidikan,
pergaulan,. Bahkan sampai aspek kebudayaan. Indonesia dikenal sebagai Negara
yang berbudaya santun dalam berucap maupun dalam berpakaian. Namun saat ini
kebanyakan busana yang sering digunakan lebih mengikuti trend orang barat yang
sebenarnya tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa kita. Saat kenyamanan bukan
lagi menjadi prioritas utama dalam berpakaian.Tidak jarang pakaian yang terlalu
terbuka itu menimbulkan tindaakan kriminalitas, seperti pelecehan.
Sebagai
bangsa timur, Indonesia terkenal akan sifat sosialis yang tinggi, ramah
tamah, sopan dan gotong royong. Dalam
kehidupan sehari – hari budaya gotong royong antara masyarakat pun sudah mulai
memudar karena sifat egois dan individualis yang semakin tinggi. Apa sebenarnya
yang menimbulkan sifat individualis ini? Banyak orang yang berpandangan bahwa
sifat individualis timbul karena adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat. Kemajuan teknologi yang membuat pekerjaan
manusia semakin mudah dan cepat di
anggap sebagai pemicu pudarnya kebudayaan bangsa Indonesia. Selain itu mudahnya
akses intenet membuat kebudayaan asing mudah masuk dan mempengaruhi masyarakat
Indonesia. Lebih dalam mengenai kepribadian manusia tidak terlepas dari ilmu
psikologi. Menurut David Cohen dari Oxford University dalam bukunya “melesatkan
otak kiri dan otak kanan”. Ini menegaskan bahwa kepribadian individu atau masyarakat
sangat berpengaruh dalam lahirnya sebuah kebudayaan manusia dan mendorong
terbentuknya kepribadian umum suatu bangsa. Untuk memahami jati diri bangsa
ini, kita tidak perlu membuat seluruh masyarakat sadar akan jati diri bangs
ini. Kita bis amemulainya dari diri kita sendiri. Sebagai generasi muda, kita
hurus mampu dan siap menghadapi pengaruh globalisasi. Kita harus pandai memilah
kebudayaan asing yang masuk, apakah sesuai dengan kebudayaan kita atu tidak.
Jangan sampai kita menelan mentah –mentah kebudayaan asing yang masuk dan
menyebabkan kita kehilangan jati diri kita sebagai bangsa timur yang sopan
santun dalam bersikap maupun berbusana.
Langganan:
Postingan (Atom)