Cari

Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/01/cara-membuat-kotak-search-box.html#ixzz2QsxbHPnU Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

Senin, 29 Desember 2014

101 Dosa Penulis Pemula









Judul Buku                  : 101 Dosa Penulis Pemula
Penulis                         : Isa Alamsyah
Co writer                     : Asma Nadia
Coach Editor               : Asma Nadia
Editor                          : Armiadi Asamat
Desain Sampul            : Wasi Kendedes
Ilustrasi Isi                  : Wasi Kendedes
Layout                         : Isa Alamsyah
Proofreader                 : Armiadi Asamat, Alie Isfah, Ika Prasetya
Penerbit                       : AsmaNadia Publishing House, 2014
Jumlah Halaman          : ___ + 350 hlm.; 20,5
ISBN                           : 978-602-9055-24-5




Ada dua cara belajar kepenulisan.
Cara pertama adalah memberi tahu bagaimana menulis yang baik dengan berbagai teori. Metode ini lazim dilakukan di sekolah dan lembaga pendidikan.
Cara kedua adalah belajar dari kesalahan sendiri atau orang lain sehingga terhindar dari kesalahan yang sama. Metode diterapkan secara alamiah dalam kehidupan.
Dari jatuh, seorang anak belajar berdiri, berjalan, dan berlari.
Dari gagal, kita belajar untuk sukses.
Dari masalah, kita berpikir mencari solusi.
Dari mengetahui dosa-dosa dalam menulis, kita mengerti bagaimana menulis dengan benar dan menarik.


Tidak ada hal yang sempurna begitu juga dalam menulis.  Setiap penulis pasti pernah melakukan kesalahan dalam penulisan yang mungkin hampir dilanggar oleh semua penulis. Kesalah tersebutlah yang disebut dengan "dosa" kepenulisan. Pemilihan kata "dosa" memang terkesan kontroversial sekaligus menohok. Untuk itu, di bagian awal buku sudah dicantumkan simbol ralat agar dapat menempatkan makna dosa sebagai kesalahan.

Buku ini tulis oleh Isa Alamsyah. Seorang motivator  yang juga pendiri dan pengasuh KBM (Komunitas Bisa Menulis), sebuah grup yang memberikan melayani permasalahan dalam dunia menulis. Buku ini didominasi sampul warna hitam dengan foto sang penulis sedang mencermati tulisan menggunakan kaca pembesar.  Pemilihan judul cukup menarik perhatian pembaca namun tidak melupakan gambaran isi buku yang sesungguhnya.

“Judul menggebrak berarti ada keunikan, punya daya dobrak, greget, atau provokatif. Memilih judul yang menggerakkan akan mengundang pembaca ingin tahu isi tulisannya.” (halaman 47)

Buku ini memaparkan dosa (kesalahan) yang mungkin dilakukan seorang penulis dalam proses kreatifnya.

Alur dosa yang dipaparkan diantaranya seperti pengulangan kata, kalimat tidak efektif, ide yang klise, judul tidak menarik, opening tulisan yang tidak menggebrak, terlalu banyak konflik, ending yang tidak logis, tidak ada lanjaran, narasi bertele-tele, pembaca tidak terikat secara emosional dengan karakter, miskin kosa kata, setting tempelan, dialog tidak cerdas, POV tidak konsisten, tidak paham konsep alur-plot, nihil pesan, hingga kepribadian sebagai penulis yang malas dan cepat puas.

“Seharusnya sejak awal seorang penulis berpikir untuk menemukan ide yang unik dan tidak biasa. Menyajikan hal baru dalam karyanya. Pertanyaan yang muncul dalam benak seorang penulis harusnya bermula dari: apa yang akan saya tulis? Apa yang membedakannya dari tulisan yang telah ada? Bagaimana membuat tulisan saya berbeda atau lebih baik dari tulisan yang telah ada? Apa hal unik yang bisa saya gagas?” (halaman 31)

Dalam buku ini deberikan banyak tips dan catatan khusus yang disisipkan di satu halaman tersendiri dengan font berbeda yang membuat pembaca lebih memahami teori.  Setiap materi dipaparkan dengan gamblang dan tanpa bertete-tele dengan bahasa yang mudah dimengerti. Selian itu dalam buku ini juga dicantumkan rekomendasi buku dan film yang dapat mendukung pemahaman pembaca terhadap materi.

Selain tulisannya tidak menjenuhkan mata, penyampainnya begitu sederhana dengan sajian contoh-contoh yang mudah dipahami. Buku ini sangat direkomendasikan bagi teman-teman yang ingin meningkatkan kemampuan menulis agar dapat menghasilkan karya yang spektakuler lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar