BAB l PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tindakan manusia
dalam kehidupan sehari-hari, sesungguhnya didasari oleh keputusan yang diambil.
Mulai dari aktivitas individual hingga aktivitas dalam organisasi, semuanya
didasari pada keputusan yang diambil. Akan tetapi, karena keputusan-keputusan
tersebut telah rutin diambil, maka biasanya seseorang atau kelompok organisasi
tidak lagi berlama-lama berfikir untuk menetapkan keputusan tersebut. Setiap
tindakan seolah-olah dilakukan begitu saja secara alami tanpa perlu
pertimbangan. Padahal, sesunggunya tidaklah sepenuhnya seperti itu.
Diluar tindakan rutin
tersebut, dalam kehidupan sehari-hari sering kali seseorng dan organisasinya
dihadapkan oleh permasalahan yang perlu dipertimbangkan matang-matang sebelum
mengambil keputusan. Karena semua keputusan yang dibuat tentunya didasari pada
pertimbangan matang dari berbagai kemungkinan yang ada agar dalam sebuah
organisasi mendapatkan pilihan yang baik.
Akan tetapi keputusan
untuk memilih ini tidak selalu mudah, terutama karena kita mempunyai berbagai
keterbatasan. Bila keputusan dipaksa untuk mendapatkan sesuatu yang sangat
ideal, tidak jarang keputusan tersebut menjadi salah akibat
keterbatasan-keterbatasan tersebut. Akibatnya kita harus menanggung resiko
memilih pilihan yang kurang tepat sehingga merugikan diri sendiri maupun
organisasi. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD dan Hardius Usman, Msi (2004:1).
1.2 Batasan Masalah
Dalam penyusunan makalah
ini akan dibahas tentang :
1. Dfinisi keputusan dalam
organisasi.
2. Jenis – jenis keputusan
dalam organisasi.
3. Factor – factor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan
1.3 Tujuan
Tujuan dari tugas
softskil ini yang berjudul “ Pengambilan keputusan dalam organisasi “ selain
ditujukan sebagai tugas Mata Kuliah : Teori Organisasi Umum 2 juga sebagai
media agar pembaca dapat mengerti tentang definisi keputusan dalam organisasi,
jenis – jenis keputusan dalam organisasi dan factor-faktor yang mempengaruhi
organisasi.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi keputusan dalam organisasi.
keputusan adalah suatu pemutusan atau
pengakhiran dari pada suatu proses pemikiran tentang suatu masalah atau
problem, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi
masalah tersebut, dengan menjadikan pilihan pada salah satu alternative tertentu. Atmosudirsjo
S Prajudi(1982:87).
Setelah pengertian keputusan disampaikan, perlu
pula diikuti dengan pengertian tentang “pengambilan keputusan”. Beberapa
pengertian tentang pengambilan keputusan menurut beberapa buku :
1. Pengambilan keputusan yaitu hal yang dilakukan oleh ketua dalam
suatu kegiatan yang dilakukan dalam organisasi untuk mengambil suatu tindakan
atau pilihan yang harus dilakukan yang akan menghasilkan keputusan untuk
kebaikan bersama (stephen P.Robbins: manajemen).
2. pengambilan keputusan
yaitu proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien
sesuai situasi. Proses itu untuk menemukan dan menyelesaikan masalah dalam
organisasi. J. Salusu (1966:47).
Pengambilan
keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun
organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit
sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya
alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan
semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki
tingkatan yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh
terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan
hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan
hati-hati dan bijaksana.
2.2 Jenis-jenis keputusan
organisasi.
Secara umum keputusan dibedakan menjadi 2 keputusan yang diprogramkan
(program decision) melibatkan masalah-masalah yang sederhana, umum, dan kerap terjadi
dimana solusinya telah ditentukan sebelumnya. dan keputusan yang tidak
diprogramkan (non-programmed decision) masalah-masalah lain yang lebih rumit.Louis E Boone dan
David L. Kurtz (2007 : 394).
Jenis keputusan dibagi menjadi tiga macam :
1. keputusan terstruktur
adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
2. Keputusan
semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat sebagai keputusan dapat
ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil
keputusan.
3. Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penangananya
rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak sengaja terjadi.
2.3 Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan sebagai berikut :
1. Kondisi/kedudukan.
Dalam kerangka pengambilan keputusan,
posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut :
A. Letak posisi; dalam hal
ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu
keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
B. Tingkatan posisi; dalam
hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan,
organisasional, operasional, teknis.
2. Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi
peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa
yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.
3. Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam
keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama
memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita
perbuat.Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut :
A. Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak
berubah-ubah atau tetap keadaanya.
B. Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang
sifatnya selalu berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.
4. Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor
yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan
kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.
5. Tujuan.
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan
perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada
umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam
pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. keputusan adalah suatu pemutusan atau pengakhiran dari pada suatu
proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem, untuk menjawab pertanyaan
apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut.
2. pengambilan keputusan yaitu proses memilih suatu
alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi.
3. Jenis keputusan dibagi menjadi tiga macam: keputusan terstruktur,
keputusan semiterstruktur, keputusan tak terstruktur.
4. keputusan dibedakan
menjadi 2 keputusan
yang diprogramkan (program decision),
keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision).
5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan ada 5 yaitu : kedudukan, Masalah, Situasi ,Kondisi, Tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Nachrowi ,Djalal Nachrowi, PhD, dan Hardius
Usman, Msi. 2004. Teknik pengambilan keputusan.Jakarta : PT
Grasindo.
Prajudi, Atmosudirdjo S. 1982 Beberapa
Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan : Decision Making. Jakarta :
Ghalia Indonesia.
P.Robbins, Stephen & Mary Coulter.
2005. Management, eight edition. Erlangga: Jakart.
Salusu, J. 1966. Pengambilan Keputusan
Stratejik. Jakarta : Grasindo,
Boone, Louis E dan David L. Kurtz. 2007. Pengantar
bisnis kontemporer. Selemba Empat : Jakarta.
Internet :
http://irpantips4u.blogspot.com/2012/11/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html (25
-04-2013, 16:30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar