Cari

Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/01/cara-membuat-kotak-search-box.html#ixzz2QsxbHPnU Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

Selasa, 31 Maret 2015

Fenomena Metroseksual saat ini



Apakah metroseksual itu? Mendengar kata Metroseksual yang terlintas di pikiran kita adalah sesosok laki-laki berpenampilan necis dengan gaya hidup pesolek. Saat ini urusan dandan bukan lagi monopoli kaum wanita. Fenomena ini sangat menarik. Pria Metroseksual dikatakan sebagai individu yang sangat mencintai diri sendiri dan rela melakukan apa saja meski dengan biaya yang cukup besar untuk menunjang penampilannya. Kemajuan zaman dan bergesernya nilai-nilai hidup di masyarakat telah membuat kaum pria menjadi sasaran berbagai produk kecantikan dan fashion untuk memperbaiki penampilannya.
 Adalah Mark Simpson, kolomnis fashion yang pertama kali mengenalkan istilah ini di majalah The Independent pada tahun 1994. Dalam bukunya, Male Impersonators: Men Performing Masculinity, ia mengatakan, “laki-laki metroseksual, bujangan yang mempunyai banyak uang untuk dibelanjakan, tinggal dan bekerja di daerah perkotaan, dan sangat menyayangi bahkan cenderung memuja diri sendiri.Kendati demikian pria ini bukan banci atau gay melainkan sosok pria yang gemar bersolek dan memperhatikan penampilan layaknya kaum hawa.
Pria metroseksual merupakan kaum yang gemar bersolek dan merawat diri layaknya kaum hawa. Dikatakan bahwa pria metro seksual adalah kaum yang tetap mengikuti perkembangan fesyen dan tren serta selalau memerhatikan cara orang lain berpakaian. Pria metrosekual sering dikelilingi banyak perempuan tanpa perlu menjalin cinta dengan mereka, termasuk hubungan sex. Fenomena Metroseksual benar adalah sebuah perubahan social yang terjadi di masyarakat modern. Beberapa pencirian tersebut menggambarkan bahwa kaum metroseksual adalah kaum modern dengan keistimewaan dalam penampilan dan pergaulan mereka. Dan pria  metroseksual tak terbatas pada mahluk yang selalu mendewakan merek-merek terkenal.
Keberadaan pria metroseksual telah menciptakan segmen baru dalam dunia bisnis dan industri. Karena pria metoseksual biasanya berasal dari kalangan orang punya atau memiliki pendapatan besar, maka karakteristik khusus tersebut menjadikan mereka sebagai target pasar yang potensial bagi para pelaku bisnis. Para pelaku bisnisr kiat mempengaruhi sikap konsumtif para pria metroseksual dengan banyaknya produk-produk khusus pria yang berkaitan dengan perawatan tubuh dan penampilan fisik seperti bisnis spa, salon dan klub fitnes. Ada banyak faktor yang mempengaruhi sikap konsumtif ini diantaranya kelas sosial, peran dan status sosial, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan gabungan antara motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap pria metropolitan itu sendiri. Gaya hidup pria yang memperhatikan penampilannya cenderung melahirkan budaya kunsumtif.
Disadari atau tidak budaya kunsumtif yang berlebihan merupakan perilaku yang tidak sehat. Memperhatikan penampilan merupakan hal yang penting bagi seorang wanita maupun pria. Bukanlah suatu dosa jika seorang pria ingin berpenampilan menarik, karena penampilan juga sangat menunjang dalam kegiatan sehari- hari maupun dalam hal pekerjaan. Namun yang perlu diperhatikan mengurangi dan menyiasati perilaku agar tidak melahirkan budaya konsumtif yang berlebihan. 

Sumber : http://itspronouncedmetrosexual.com/2011/11/defining-a-metrosexual-male/ akses tanggal 26 Maret 2015 09:53